Setiap perusahaan pasti memerlukan analisis yang didasarkan pada data untuk mempermudah dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat. Dengan ERP system manufacturing industry pengelolaan data untuk keperluaan analisis bisnis dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efektif.
Business Intelligence (BI) sering dipadukan dengan data mining, data visualization, data tools, infrastructure serta business analytics. Perpaduan sistem tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat keputusan bisnis yang tepat berdasarkan data. Data yang dikumpulkan bisa berasal dari data saat ini maupun data yang sudah berlalu.
Tipe Analitik Data
Data dikumpulkan dari berbagai sumber baik internal dan eksternal unutk kemudian dianalisis supaya dapat lebih mudah dipahami. Ada 3 tipe yang biasanya digunakan dalam menganalisis data, yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Jenis analisis ini digunakan untuk mengetahui kondisi lapangan, pasar, serta pelanggan atau konsumen saat ini. Metode analisis ini lebih mengedepankan deskripsi atau menggambarkan suatu data, yang biasanya digunakan dalam tahap awal analisis data sebelumnya dilanjutkan ke tahap analisis yang lebih rumit.
2. Analisis Diagnosis
Analisis diagnosis biasanya digunakan untuk menemukan suatu error atau akar dari suatu permasalahan, untuk kemudian dapat diperbaiki. Data yang dikumpulkan pada analisis ini biasanya menggunakan data lama.
Dari tipe analisis ini, memungkinkan perusahaan dapat mengetahui masalah yang sedang terjadi, menemukan pola masalah, juga menemukan sebab dan akibat dari masalah yang timbul.
3. Analisis Prediktif
Tipe analisis ini digunakan untuk memperkirakan apa yang terjadi pada masa depan. Misalkan seperti memprediksi tren yang akan terjadi, mencari peluang untuk membuka lini bisnis baru, hingga memprediksi seberapa besar produktivitas yang harus dilakukan oleh pekerja.
Untuk dapat menghasilkan prediksi yang akurat, biasanya dalam menganalisis data dibantu dengan sebuah aplikasi yang juga terintegrasi dengan sistem lainnya, misalkan seperti aplikasi ERP for Manufacture.
Cara Kerja Business Intelligence
Inti dari proses Business Intelligence (BI) adalah mengolah data mentah dalam jumlah yang banyak serta tidak dapat dipahami bagi sebagian orang, untuk kemudian diolah dan dianalisis hingga menjadi sebuah informasi yang dapat dipahami ketika mengambil sebuah keputusan.
Data BI umumnya disimpan pada penyimpanan yang dibuat untuk seluruh perusahaan, atau dapat juga dibuat dalam ruang-ruang kecil untuk masing-masing divisi. Data ini bisa berupa informasi history atau data real-time dari berbagai sumber. Data tersebut biasanya masih dalam bentuk yang tidak beraturan dalam jumlah yang banyak.
Setelah itu data diintegrasikan, digabungkan, dibersihkan dan hanya diambil data yang sekiranya penting dengan menggunakan sistem integrasi data. Kemudian data dipersiapkan dalam berbagai model analisis untuk kebutuhan analisis. Langkah selanjutnya baru dilakukan pengujian kualitas pada data tersebut.
Setelah diuji, baru kemudian data tersebut divisualisasikan dalam bentuk laporan, sehingga menjadi lebih mudah dipahami. Dari visualisasi data tersebutlah digunakan untuk membantu mengambil keputusan dan merencanakan strategi perusahaan.
Manfaat Adanya Business Intelligence
BI memiliki manfaat untuk kelangsungan bisnis kedepannya, karena keputusan bisnis akan menjadi sangat sulit dan lemah jika tanpa disertai dengan adanya wawasan berbasis data. Dengan adanya BI, maka dapat mendorong keputusan yang cepat, karena data dapat diproses dengan cepat dan otomatis.
Dengan BI, maka data yang berlimpah dapat diolah ke dalam bentuk yang terpakai, dalam bentuk yang dapat memberikan kegunaan dan manfaat yang spesifik sesuai dengan industri manufaktur.
Saat ini terdapat banyak platform BI yang bisa digunakan, misalkan seperti aplikasi ERP for Manufacture, yang tidak hanya menyediakan platform analisis data, namun juga berbagai modul yang dapat menyederhanakan proses bisnis.