Selain memberdayakan pekerja garis depan dengan teknologi yang tepat, seperti aplikasi HR SoKet for Human Capital (SHC) dari Kreatif Dinamika, perusahaan juga perlu menerapkan suatu metode pengukuran yang digunakan untuk menilai kinerja pekerja. Penilaian ini tidak hanya digunakan untuk memberikan apresiasi atau timbal balik terhadap kinerja pekerja.
Akan tetapi juga digunakan untuk merencanakan dan menerapkan strategi yang berkaitan dengan pekerja secara tepat. Hal ini bertujuan supaya produktivitas dan motivasi karyawan meningkat, sehingga nantinya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Cara ini dapat dilakukan dengan mengembangkan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan karyawan.
Nah, untuk membantu bagaimana menilai kinerja karyawan dengan tepat, biasanya perusahaan akan menggunakan metode pengukuran tertentu. Berikut 5 metode pengukuran yang biasanya digunakan:
1. 360-Degree Feedback
Metode ini merupakan jenis penilaian kinerja yang populer digunakan pada kebanyakan perusahaan saat ini. Metode 360- degree feedback bekerja dengan cara memberikan penilaian kinerja yang didasarkan pada masukan evaluasi tidak hanya sumber dari sumber eksternal, namun juga melibatkan banyak level lainnya.
Misalkan saja yang dapat ikut memberikan nilai, umumnya melibatkan hampir keseluruhan karyawan dari anggota senior hingga tingkat staf level, bahkan hingga klien. Contohnya seperti atasan senior, karyawan itu sendiri, anggota tim, manajer tim, bawahan, dan lainnya.
Kelebihan dari menggunakan metode ini adalah dapat menghindari sabotase penilaian, dan mendapatkan perspektif yang lebih luas serta objektif. Namun, resikonya adalah adanya penilaian dari sumber luar yang dikhawatirkan tidak memahami mengenai alur penilaian tersebut.
2. Metode BARS (Behaviourally Anchored Rating Scale)
Metode BARS adalah jenis penilaian yang paling umum digunakan yang dilakukan dengan cara menggabungkan penilaian tradisional dengan metode penilaian yang membutuhkan pemeliharaan dokumen tertulis. Dengan menggunakan metode ini dapat mengukur pekerjaan secara kualitatif dan kuantitatif.
Sistem ini menggunakan rating atau skala yang masing-masing skala tersebut dideskripisikan menurut perilaku kerja seorang karyawan secara spesifik. Kelebihan dari penilaian ini adalah memberikan standar penilaian kinerja yang jelas, serta memberikan analisis kinerja yang akurat, dan konsisten.
3. Metode Standar Kerja
Metode ini merupakan jenis penilaian yang dilakukan dengan cara membandingkan kinerja karyawan dengan standar yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan. Beberapa standar yang diterapkan misalkan seperti output karyawan, studi waktu, pengambilan waktu kecepatan dalam bekerja dan lainnya.
Kelebihannya dengan menggunakan metode ini adalah, karyawan dapat mempersiapkan diri untuk memenuhi kriteria penilaian yang ditentukan dalam suatu perusahaan.
4. Metode MBO (Management by Objectives)
Metode MBO dilakukan dengan cara menggunakan indikator SMART (Specific Measurable, Achievable, Realistic, dan Time Sensitive) untuk menilai kinerja karyawan berdasarkan tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam periode waktu tertentu. Hal ini menggunakan tiga tahap yaitu, planning, monitoring, dan reviewing untuk mendiskusikan hasil akhir yang dicapai.
5. Metode Peringkat
Sesuai dengan namanya, metode ini dilakukan dengan cara menempatkan seluruh karyawan ke dalam suatu urutan kinerja keseluruhan. Karyawan terbaik akan diberikan peringkat tertinggi sedangkan peringkat terendah ditempati oleh karyawan dengan kinerja yang tidak sebaik peringkat atasnya.
Itulah beberapa metode pengukuran yang digunakan untuk menilai kinerja karyawan menggunakan aplikasi HR. Selain melakukan penilaian, perusahaan juga penting untuk memberdayakan pekerja dengan teknologi yang tepat. Salah satunya yaitu dengan menggunakan aplikasi HR SoKet for Human Capital (SHC) dari Kreatif Dinamika.
Aplikasi ini memiliki berbagai fitur, mulai dari pengelolaan dokumen karyawan, membantu proses onboarding dan perekrutan, manajemen tugas, hingga pengembangan dan pelatihan untuk meningkatkan skill pekerja garis depan.
Baca juga : Perbedaan Aplikasi HR Berbasis Cloud dengan On-Premise